Sabtu, 02 Oktober 2010
Si Bangsat!!!!” Mahendra”
Sejak 2003
Ketika kami berjuang merintis PPK(Program Pengembangan Kecamatan)
Berjuang Sekuat tenaga Menjaga Nama Baik
Agar Menjadi Program Andalan
Dalam ingatan kami:”Tidak Sedikit korban berjatuhan!!!”
Ada FK/FT meninggal di jalan terjatuh maupun tertabrak saat menjalankan tugas
Tak sedikit FK/FT sakit dan kemudian meninggal saat menjalankan tugas
Tak sedikit UPK sakit dan kemudian meninggal saat menjalankan tugas
Ada Pendamping Lokal(PL) meninggal terlindas kereta api ketika akan
mengantar undangan MAD di Kabupaten Tegal
Ada Ketua Kelompok SPP dan mantan Pendamping Lokal meninggal terlindas truk di Kabupaten Demak sehabis mengangsur pinjaman
Ada FK Kab Batang meninggal terjungkal dari sepeda motor di jalan karena penyakit jantung dan jauhnya bersepeda motor ketika hendak menjenguk dan mengunjungi istrinya yang juga FK di Kabupaten Karanganyar
Bahkan baru baru ini dari NMC Pak Budi Nyaris Korban Kecelakan Kereta Api di Pemalang Jawa Tengah
Tak sedikit juga pelaku PPK/PNPM lainnya seperti TPK dan FD/KPMD mengalami musibah yang berujung maut ketika bertugas di se antero Nusantara
Namun ketika Program ini sudah menjadi program Andalan
Program terbaik negeri ini, yang merupakan:
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk lepasnya bangsa ini dari jerat kemiskinan!!!”
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk lepasnya bangsa ini dari jerat pengangguran!!!”
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk mengangkat derajat bangsa dari jurang keterpurukan!!!“
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk lepasnya bangsa dari jurang ketakberdayaan!!!”
“Satu satunya program is the best saat ini yang sedang berada di puncak-puncak keemasan, kemasyuran dan kesuksesannya”
“Ketika Program PNPM-MP ini akan menuai hasil dan dipercaya oleh masyarakat ibu pertiwi”
Tapi......Tiba – tiba....
Dengan Senaknya ......
Si Mahendra!!!!!
Bangsat ini !!!!!!!!!
Bajingan ini !!!!!!!!!
Mencoreng nama baik PNPM-MP
Seenak perut sendiri......
Membawa lari uang 900 juta rupiah
Uang BLM masyarakat Muara Wis Kutai Kertanegara Kalimantan Timur
Untuk itu:
“Kami, atasnama segenap para pejuang PNPM, baik yang sudah tiada maupun yang masih ada, serta atas nama dan doa masyarakat miskin di seluruh pelosok negeri”
“Mengutuk dan menghujat keras dengan sekeras kerasnya!”
“Laksana Tombak Api Merah Menyala!”
“Si Bangsat Mahendra!!!!!!!”
“Si Bajingan Mahendra!!!!!!”
“Harus tertangkap dan dihukum Seberat Beratnya!!!!!!!!”
Sangatta, Kutai Timur
Oleh:Sudarmanto,ST,MSI
Si Bangsat!!!!” Mahendra”
Sejak 2003
Ketika kami berjuang merintis PPK(Program Pengembangan Kecamatan)
Berjuang Sekuat tenaga Menjaga Nama Baik
Agar Menjadi Program Andalan
Dalam ingatan kami:”Tidak Sedikit korban berjatuhan!!!”
Ada FK/FT meninggal di jalan terjatuh maupun tertabrak saat menjalankan tugas
Tak sedikit FK/FT sakit dan kemudian meninggal saat menjalankan tugas
Tak sedikit UPK sakit dan kemudian meninggal saat menjalankan tugas
Ada Pendamping Lokal(PL) meninggal terlindas kereta api ketika akan
mengantar undangan MAD di Kabupaten Tegal
Ada Ketua Kelompok SPP dan mantan Pendamping Lokal meninggal terlindas truk
di Kabupaten Demak sehabis mengangsur pinjaman
Ada FK Kab Batang meninggal terjungkal dari sepeda motor di jalan karena
penyakit jantung dan jauhnya bersepeda motor ketika hendak menjenguk dan
mengunjungi istrinya yang juga FK di Kabupaten Karanganyar
Bahkan baru baru ini dari NMC Pak Budi Nyaris Korban Kecelakan Kereta Api di
Pemalang Jawa Tengah
Tak sedikit juga pelaku PPK/PNPM lainnya seperti TPK dan FD/KPMD mengalami
musibah yang berujung maut ketika bertugas di se antero Nusantara
Namun ketika Program ini sudah menjadi program Andalan
Program terbaik negeri ini, yang merupakan:
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk lepasnya bangsa ini dari jerat kemiskinan!!!”
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk lepasnya bangsa ini dari jerat pengangguran!!!”
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk mengangkat derajat bangsa dari jurang keterpurukan!!!“
“Satu satunya program yang dapat di andalkan untuk lepasnya bangsa dari jurang ketakberdayaan!!!”
“Satu satunya program is the best saat ini yang sedang berada di puncak-puncak keemasan, kemasyuran dan kesuksesannya”
“Ketika Program PNPM-MP ini akan menuai hasil dan dipercaya oleh masyarakat ibu pertiwi”
Tapi......Tiba – tiba....
Dengan Senaknya ......
Si Mahendra!!!!!
Bangsat ini !!!!!!!!!
Bajingan ini !!!!!!!!!
Mencoreng nama baik PNPM-MP
Seenak perut sendiri......
Membawa lari uang 900 juta rupiah
Uang BLM masyarakat Muara Wis Kutai Kertanegara Kalimantan Timur
Untuk itu:
“Kami, atasnama segenap para pejuang PNPM, baik yang sudah tiada maupun yang masih ada, serta atas nama dan doa masyarakat miskin di seluruh pelosok negeri”
“Mengutuk dan menghujat keras dengan sekeras kerasnya!”
“Laksana Tombak Api Merah Menyala!”
“Si Bangsat Mahendra!!!!!!!”
“Si Bajingan Mahendra!!!!!!”
“Harus tertangkap dan dihukum Seberat Beratnya!!!!!!!!”
Sangatta, Kutai Timur
Oleh:Sudarmanto,ST,MSI
Daftar Pencarian Orang(DPO):Si Bangsat Mahendra Membawa Lari Uang BLM PNPM-MPd Tahun 2010 Kec. Muara Wis Kab.Kutai Kertanegara Prov.Kaltim
Nama : Mahendra Subyanto, FT Kec. Muara Wis - Kab. Kutai Kartanegara. Telah melarikan dana BLM Kegiatan PNPM MPd T.A 2010 sebesar Rp. 900.000.000,- pada tgl 23 September 2010. Mohon bantuannya bagi siapa saja yang mengetahui keberadaan ybs harap menginformasikan ke kantor Kepolisian terdekat atau ke telp 04517772515. Alamat ybs terakhir : Dusun Krajan RT/RW 003/002, Desa/Kel. Jamprong, Kec. Kenduruan, Kab. Tuban, Jawa Timur.
KRONOLOGIS KEJADIAN PENCAIRAN DANA BLM KECAMATAN MUARA KAMAN
Pada hari Kamis, Tanggal 23 september 2010, jam 8 pagi pak mahendra (FT Muara Wis) melakukan telpon ke pak M Humari (sekretaris UPK) untuk meminta slip penarikan pencairan dana BLM kegiatan PNPM MP TA. 2010 ke P hanafi (ketua BKAD), tetapi sebelumnya Pak Mahendra menelpon kepada Pak Hanafi untuk menandatangani slip pencairan dana BLM, setelah Pak Humari mendapat tanda tanga spicement pencairan, pada jam 11 meluncur ke kota bangun bertemu sama Pa Mahendra di penginapan Mukzijat Kota Bangun, setelah bertemu, P Humari di ajak pak Mahendra untuk naik mobil inova warna silfer menuju Bank BRI untuk malakukan penarikan dana BLM sebesar Rp. 900 Juta dengan perincian 1 silp penarikan berjumlah Rp. 450 Juta dan silp ke dua juga berjumlah Rp. 450 juta dan dicairkan pada tanggal 23 Setember 2010 , setelah dana cair, dana tersebut dibawa oleh Pak Mahendra dengan alasan akan dipertanggungjawabkan di kabupaten dan propinsi, setelah mendapat penjelasan dari Pak Mahendra kemudian Pak Humari pulang ke Muara Wis sedangkan Pak Mahendra mengantarkan rombogan kabupaten dan propinsi ke kecamatan Muara Kaman.
Pada hari Jumat tanggal 24 September 2010, Pak Mahendra bersama rombongan kabupaten dan propinsi berencana akan ke Muara Wis sekaligus menyerahkan dana BLM kegiatan ke UPK Kecamatan Muara Wis, setelah dan di tunggu oleh pengurus UPK, kemudian Pak Mahendra nya tidak jadi datang ke Muara Wis dan menunda kedatangannya keesokan harinya pada hari Sabtu, 25 September 2010 dan ternyata sampai Hari Sabtu tanggal 30 September 2010, Pak Mahendra tidak datang ke Muara Wis bahkan HP nya pun tidak bisa dihubungi lagi.
Pada Sabtu, tanggal 30 September 2010, pengurus UPK melaporkan kronologis kejadian kepada Fas- Keu Bapak Ali Muksin, pada hari itu Fas- Kab (Bp Lilik ) melakukan kontak ke semua rekan-rekan Pak Mahendra termasuk FK/FT. setelah melakukan klarifikasi berbagai sumber Fas-Kab (Bp. Lilik) melakukan klarifikasi ke langsung ke pengurus UPK (Ketua UPK dan Sekretaris UPK) dan bertemu di kantor UPK Kota Bangun untuk melakukan klarifikasi kejadian Ke Bank BRI sekaligus meminta print out data rekening di bank dan menyatakan benar bahwa pada hari Kamis, 23 September 2010, Bapak Mahendra dan Humari melakukan transaksi /penarikan dana BLM kegiatan TA. 2010 sebesar Rp. 900 Juta.
Muara Wis, 30 September 2010
Muhammad Humari
Sekretaris UPK
Selasa, 17 Agustus 2010
maaf pahlawanku
65 tahun yang lalu
badanmu kekar
tanganmu memegang senjata
menjadi idola dan tumpuan semua orang
kini kau ....
makan nasi bungkus di pinggir jalan...
maafkan genersi kami
yang tak tau balas budi
yang tak memikirkanmu
hanya sibuk dengan keuntungan sendiri
cari peluang korupsi tanpa basa basi
seperti koboi kucai
yang selalu ngajak cek in dan santai
tak tau kami harus berkata apa
hanya tarikan nafas panjang
melihatmu seperti itu
air matapun tak mampu kukeluarkan
kami hanya bisa berbuat semampu kami
melanjutkan perjuanganmu
menjadi laskar ....
laskar pengentas kemiskinan
mudah mudahan
setetes tindakan kami
dapat mengurangi rasa dosa kami kepadamu
sekali lagi
maafkan kami
pahlawanku
sangatta, 17 agustus 2010
sudarmanto,ST,MSI
Senin, 31 Mei 2010
Indonesia Jaya!
Kupendam kerinduanku pada istriku
Kupendam kerinduanku pada anakku
Kupendam kerinduanku pada ibuku
Kupendam kerinduanku pada bapakku
Kupendam kerinduanku pada adik-adikku
Semua waktuku
Semua hidupku
Semua tenagaku
Semua keringatku
Semua air mataku
Semua cintaku
Semua kemampuanku
Semua pengetahuanku
Semua harapanku
Kuabdikan pada bangsaku: Indonesia!
Semoga engkau tetap jaya!
Sepanjang masa
Kusampaikan tekad padamu
Para pahlawan pejuang bangsa
Ku ada di belakangmu
Melanjut apa yang kau letupkan
Apa yang kau citakan
Masyarakat adil makmur
Masyarakat madani
Kurangnya kemiskinan
Kurangnya pengangguran
Kurangnya gizi buruk
Kurangnya kebodohan
Agar ibu pertiwi tak melelehkan air mata
Agar ibu pertiwi bisa tersenyum
Agar ibu pertiwi bisa tertawa
Riang gembira
Menyambut kejayaan bangsa!
Sangatta, 29 Mei 2010
04.00 WITA
Oleh:Sudarmanto,ST,MSi
Senin, 17 Mei 2010
Going to Bengalon-Kutim
Kupandang alam dari atas bukit
Sejauh mata kumemandang
Pohon nampak terbentang
Juga rumput ilalang
Serta batubara slalu terpampang
Truk-truk batubara jalan beruntun
Suaranya berdentang-dentang
Karena jalannya banyak berlubang
Debu jalan berhamburan
Menghajar mata dan hidung
Pedas dan sesak terasa
Ku disapa para calon bupati dari pinggir jalan
H.Isran Noor menyerukan "Lanjut.....!!!!! dan Tuntaskan"
Mahyunadi bilang "Maju dan Membangun Bersama"
Drs.H.M Dsrly Yusuf,MH menyampaikan "Membangun Kutim untuk Semua"
Kasmidi Bulang berkata ringkas "KB Untukmu"
Susanto Asmorodewo berkata "Bersama Rakyat Membangun Kutai Timur"Drs. H.Andi Buji Sulotipu,SpPD,DTMH menyampaikan "Saatnya Rakyat Kutim Sejahtera"
Selamat membangun Kutai Timur
Semoga terpilih calon bupati yang amanah
Benar benar berpikir untuk rakyat dan kemajuan kutim
Bukan memikirkan kantong pribadi
Bengalon-Kutai Timur, 17 Mei 2010
Oleh:Sudarmanto,ST,MSi
Jumat, 14 Mei 2010
Puisi Elegi
Selamat Jalan Pak Jo
Sepertinya baru kemarin kita bercakap-cakap
Tak taunya waktu sudahlah lewat
Saat itu tahun 2003
Ketika masih bersama sama di jawa tengah
Kau pompa semangat kami
Kau yakinkan kami
Kau hapus semua keraguan kami
Akan profesi mulia ini
Kami para calon fasilitator
Para calon pejuang pemberdayaan
Berkarir di provesi yang masih langka
Kau ajari kami cara bekerja
Kau ajari cara cara mengabdi pada masyarakat
Kau minta kami tinggal bersama masyarakat
Kau minta kami hidup dan berjuang menyelami derita masyarakat
Kini kau telah tiada Pak Jo
Duka kami menyelimuti kalbu
Laksana hati tersayat sembilu
Air mata tak tertahan pilu
Pak Jonathan
Kami murid muridmu
Mengucap padamu
Selamat Jalan
Tuhan pasti bersamamu
Meski engkau telah tiada
Semangatmu tetap hidup di hati kami
Menyala-nyala bagai bara api
Tak pernah padam
Meski ombak menerjang
Meski badai menghadang
Untuk terus mengabdi
Tiada henti
Tiada pamrih
Tiada keluah kesah
Semangat, dengan tangan mengepal, kami tetap semangat!
Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimanta Timur
Tertanggal 14 Mei 2010, Pukul 6.30 WITA
Karya:Sudarmanto,ST,MSi
Puisi Elegi, puisi di atas disebut puisi elegi yang pada hakikatnya berisi tentang ratapan dan kepedihan penyair. Puisi ini termasuk puisi lirik yang berisi ratapan kematian seseorang.
Sepertinya baru kemarin kita bercakap-cakap
Tak taunya waktu sudahlah lewat
Saat itu tahun 2003
Ketika masih bersama sama di jawa tengah
Kau pompa semangat kami
Kau yakinkan kami
Kau hapus semua keraguan kami
Akan profesi mulia ini
Kami para calon fasilitator
Para calon pejuang pemberdayaan
Berkarir di provesi yang masih langka
Kau ajari kami cara bekerja
Kau ajari cara cara mengabdi pada masyarakat
Kau minta kami tinggal bersama masyarakat
Kau minta kami hidup dan berjuang menyelami derita masyarakat
Kini kau telah tiada Pak Jo
Duka kami menyelimuti kalbu
Laksana hati tersayat sembilu
Air mata tak tertahan pilu
Pak Jonathan
Kami murid muridmu
Mengucap padamu
Selamat Jalan
Tuhan pasti bersamamu
Meski engkau telah tiada
Semangatmu tetap hidup di hati kami
Menyala-nyala bagai bara api
Tak pernah padam
Meski ombak menerjang
Meski badai menghadang
Untuk terus mengabdi
Tiada henti
Tiada pamrih
Tiada keluah kesah
Semangat, dengan tangan mengepal, kami tetap semangat!
Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimanta Timur
Tertanggal 14 Mei 2010, Pukul 6.30 WITA
Karya:Sudarmanto,ST,MSi
Puisi Elegi, puisi di atas disebut puisi elegi yang pada hakikatnya berisi tentang ratapan dan kepedihan penyair. Puisi ini termasuk puisi lirik yang berisi ratapan kematian seseorang.
Jumat, 16 April 2010
Puisi Fisikal
Puisi Fisikal adalah jenis puisi yang bersifat realistis, artinya menggambarkan suatu realita (kenyataan) dengan apa adanya. Karena itu, tentu yang dilukis bukanlah sebuah gagasan penyair, tetapi sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasa indera pengelihatan. Contoh dapat dibaca sebagai berikut.
Kelapa Sawit
Seluruh mata memandang
Ribuan Sawit terpampang
Motorku melaju kencang
Puluhan Ribu Sawit menghadang
Tak kunjung usai
Kuberhenti di dekat balai balai
Kusebut saja pondok aduhai
Meski angin sumilir menerpa
Tapi panas tetap menyengat
Rasa lelah dan dahaga mendera
Kutenggak botol aqua
Kurebahkan tubuh ini
Atap daun nipah kupandangi
Kuucap don't worry
Setelah pulih kembali
Kulanjut perjalanan ini
Menerabas ribuan sawit tiada tepi
13 April 2010
Kec. Kaubun Kab. Kutai Timur
Sudarmanto,ST,MSI
Kelapa Sawit
Seluruh mata memandang
Ribuan Sawit terpampang
Motorku melaju kencang
Puluhan Ribu Sawit menghadang
Tak kunjung usai
Kuberhenti di dekat balai balai
Kusebut saja pondok aduhai
Meski angin sumilir menerpa
Tapi panas tetap menyengat
Rasa lelah dan dahaga mendera
Kutenggak botol aqua
Kurebahkan tubuh ini
Atap daun nipah kupandangi
Kuucap don't worry
Setelah pulih kembali
Kulanjut perjalanan ini
Menerabas ribuan sawit tiada tepi
13 April 2010
Kec. Kaubun Kab. Kutai Timur
Sudarmanto,ST,MSI
Kamis, 18 Maret 2010
Puisi Mbeling (Kontemporer)
Puisi Mbeling (Kontemporer)adalah jenis puisi yang relatif sulit untuk dipahami. Seringkali memanfaatkan kata kata biasa, mengintensifkan tipografi, minim kata kata, bahasanya humor. Puisi ini seringkali tidak terikat oleh beberapa kaidah puisi baru dan konvensional. Berikut contoh Puisi Mbeling:
Wakil Rakyat
wa ======== ha
kil ======= rus
wa ======= ha
kil ======= rus
wa ======= ha
kil == wa == rus == rak
wa == kil == ha == yat
kil == wa == rus == rak
rakyat === mikir mikir mikir
==== kil ==== yat
==== rak ==== rak
==== yat ==== yat
(Sudarmanto,ST,MSi)
Wakil Rakyat
wa ======== ha
kil ======= rus
wa ======= ha
kil ======= rus
wa ======= ha
kil == wa == rus == rak
wa == kil == ha == yat
kil == wa == rus == rak
rakyat === mikir mikir mikir
==== kil ==== yat
==== rak ==== rak
==== yat ==== yat
(Sudarmanto,ST,MSi)
Rabu, 17 Maret 2010
Puisi Metafisikal
Puisi Metafisikal adalah jenis puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca untuk merenung tentang kehidupan dalam sebuah perjalanan (proses) menemukan tuhannya. Hal-hal yang diungkapkan penyair biasanya berupa hal hal metafisik, di luar jangkauan indera (imaji) untuk menguak yang bersifat transedental. Puisi Sudarmanto,ST,MSi yang menggambarkan tentang ini bisa dibaca sebagai berikut:
Permohonan kepada Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku anak? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku uang? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku rumah? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku sawah? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku perusahaan? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku gelar sarjana? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku gelar master? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku usia?
Untuk yang satu ini,kumohon padaMu Tuhan
Berilah hambamu usia hingga mencapai 100 tahun
Hamba ingin berperan lebih lama dalam dunia kapujanggan
Hamba ingin melahirkan ribuan karya sastra
Kabulkanlah permohonan hambaMu ini Tuhan
Terimakasih Tuhan
Maret 2010
Permohonan kepada Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku anak? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku uang? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku rumah? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku sawah? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku perusahaan? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku gelar sarjana? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku gelar master? Semua terserah Tuhan
Tuhan, berapakah engkau akan memberiku usia?
Untuk yang satu ini,kumohon padaMu Tuhan
Berilah hambamu usia hingga mencapai 100 tahun
Hamba ingin berperan lebih lama dalam dunia kapujanggan
Hamba ingin melahirkan ribuan karya sastra
Kabulkanlah permohonan hambaMu ini Tuhan
Terimakasih Tuhan
Maret 2010
Puisi Romance
Puisi Romance adalah jenis puisi yang merupakan luapan batin penyair dengan sang pujaan hati. Puisi demikian seringkali dan banyak dijumpai. Karena biasanya kepenyairan seseorang seringkali memang berakar dari persoalan cinta. Puisi Romance seringkali sangat menawan dan nyaris dialami oleh semua orang. Berikut contoh puisi Sudarmanto,ST,MSi yang pernah menulis puisi cinta(romantis)kepada sang pujaan bernama:Hani.
Terbebas Derita,
Hani.....
Deritamu tiada usai
Hidup susah sejak terlahir
Hingga kutemukan dalam sendiri
Merenung sunyi
Hani....
Apakah emas permata yang kau inginkan...
Apakah intan berlian yang kau harapkan...
Atau Kesetiaan Cinta yang paling abadi...
Hani...
Kau menari di atas pucuk ilalang
Inginku menyambar dalam genggaman
Kan kubawa ke istana para raja
Tuk nikmati indahnya swargaloka
Maret 2010
Terbebas Derita,
Hani.....
Deritamu tiada usai
Hidup susah sejak terlahir
Hingga kutemukan dalam sendiri
Merenung sunyi
Hani....
Apakah emas permata yang kau inginkan...
Apakah intan berlian yang kau harapkan...
Atau Kesetiaan Cinta yang paling abadi...
Hani...
Kau menari di atas pucuk ilalang
Inginku menyambar dalam genggaman
Kan kubawa ke istana para raja
Tuk nikmati indahnya swargaloka
Maret 2010
Langganan:
Postingan (Atom)